Wednesday, November 2, 2022

TEKS CERAMAH SELF DIAGNOSE


 SELF DIAGNOSE MENGAKIBATKAN PARNO DAN KETAKUKAN BERLEBIH

    Selamat pagi bu Rully dan teman-teman, puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya kita bisa berkumpul bersama di ruang kelas ini. Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya memberikan sepatah dua patah kata tentang self diagnose dan mengapa hal ini sangat berbahaya sehingga berpotensi menimbulkan ketakukan.

    Di zaman sekarang ini teknologi sudah sangat maju, khususnya di bidang kesehatan, semakin luasnya pengetahuan akan penyakit serta banyak penelitian mengenai cara penyembuhan atau biasa dikenal dengan istilah "The Cure." Penyakit-penyakit yang dimaksud bukan hanya penyakit secara fisik, melainkan secara mental pun berlaku hal yang sama.

    Tapi salahnya, banyak orang yang menyalahgunakan kemudahan akses internet dan kemajuan teknologi. Mereka dengan mudahnya membuka browser, lalu mengetikan gejala penyakit yang dirasakan di kolom pencarian, lalu berakhir dengan mendiagnosa mandiri atau mendiagnosa diri sendiri. Dan banyak kasus dimana setelah mendiagnosa diri sendiri, akhirnya timbul rasa panik. Misal, seseorang merasakan sakit kepala selama 3 hari berturut-turut. Lalu akhirnya, alih-alih pergi ke dokter, ia memilih untuk mencari gelajanya di internet, lalu ternyata hasil dari pencariannya adalah "kanker otak." Lalu ia pun mempercayainya. Padahal sebenarnya ia hanya sakit kepala biasa, tapi karena self diagnose dan mempercayai hal tersebut, akhirnya menimbulkan ketakutan yang tidak seharusnya.

    Nah, kalau versi "gen z"-nya, lebih condong ke penyakit mental. Contoh "mood"-nya berubah secara cepat, merasa diri bipolar. Kamar berantakan dan tidak memiliki niat untuk membereskannya, merasa diri hoarding disorder. Jantung berdebar dengan cepat, merasa diri memiliki anxiety dan panick attack disorder. Banyak sekali kasus seperti ini ditemukan, khususnya generasi saat ini.

    Apapun gejala dan penyakitnya, kita tidak boleh mendiagnosa diri sendiri. Supaya mencegah terjadinya ketakutan atas alasan yang tidak pasti, ketakutan atas sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Atau parahnya, karena self diagnose tersebut, akhirnya mengonsumsi obat-obatan yang tidak dibutukan karena keinginan untuk sembuh dari penyakit yang sebenarnya tidak ada.

    Baik saya kira cukup ceramah saya pada hari ini. Semoga saya dan hadirian sekalian dapat mengambil makna dari ceramah saya hari ini. Terimakasih.



9 comments:

  1. Saya jadi paham bahwa ternyata asumsi semata bisa membahayakan ya, lebih baik kita konsultasi ke ahlinya lgsg drpd mendiagnosa diri sendiri dgn hal yang tdk pasti

    ReplyDelete
  2. betul, banyak sekali kasus dimana orang-orang mendiagnosis dirinya sendiri semata-mata karena sedang tren. sayang sekali di Indonesia banyak orang masih menganggap pergi ke psikolog/psikiater = sakit jiwa. itu yang membuat banyak orang jadi takut pergi konsul

    ReplyDelete
  3. dengan membaca artikel ini, pengetahuan saya semakin luas akan hal hal baru, kerenn !

    ReplyDelete
  4. terimakasih atas info nya, berkat artikel ini kita jdi tau klau self diagnose adlah stu hal yng tidk boleh di lkukan trhadap diri kita sndiri

    ReplyDelete
  5. benar kak, menurut saya jika suatu orang memiliki masalah alangkah baiknya jangan diambil kesimppulan sendiri dan bertanya kepada orang" sekitar ataupun orang yang lebih tahu

    ReplyDelete
  6. setelah saya membaca artikel tersebut saya menjadi lebih mengenal lebih dalam lagi tentang self diagnose dan saya sudah tidak lagi ketakutan berlebihan terimakasih

    ReplyDelete
  7. seperti yang dikatakan mbak callysta, kita jangan ambil keputusan sendiri dalam masalah kita karena jika itu terjadi akan berdampak pada kelangsungan hidup kita

    ReplyDelete
  8. self diagnose merupakan hal yang dapat mmembuat kita overthinking dan sangat buruk untuk kita

    ReplyDelete
  9. artikel ini lumayan bermanfaat, saya menjadi lebih percaya diri dan bisa melawan rasa takut

    ReplyDelete

APA ITU FAST FASHION DAN MENGAPA INI SANGAT BURUK?

  Fast fashion atau busana cepat dikenal sebagai salah satu fenomena penyebab dari kerusakan planet bumi, pengeksploitasian pekerja, dan ...